Kurang lebih 32 hari aku tinggal di desa, tepatnya di pulau Madura kab Sumenep, kec. Batang batang, Dusun Jandir. Lupa tanggal tapi ingat peristiwa, tiba-tiba waktu itu Sulaiman (untuk tidak menyebut nama aslinya) mengundangku datang ke rumahnya. Dengan waspada aku masuk. Perabotnya lebih banyak dari pada kamarku, di dalamnya ada meja tulis berlapis kaca, di bawah kaca terdapat gambar besar perempuan setengah telanjang. Ia kelihatan ramah. Matanya liar dan agak merah. Pakaiannya bersih dan berbau minyak wangi melati keraton, jelas aku hafal sekali sama bau minyak itu. Ia seorang pemuda ganteng, bertubuh tinggi, cekatan, tangkas, kuat, sopan, dan nampak selalu dalam keadaan berfikir. Di atas kursi yang tidak di duduki Sulaiman (sekali lagi untuk tidak menyebut nama asli), tergeletak sebuah majalah berlipat paksa. Nampaknya bekas di pergunakan ganjal kaki lemari atau meja. "Kau tak punya bacaan?, tanyaku. Ia duduk di kursinya lagi sambil menjawab dengan tawa tanpa suara. Giginya put
Ketika kita berfikir hanya tentang keburukannya saja